apa yang paling kuat? Takdir (Dr.fahrudin Faiz)
By : Dr. Fahrudin Faiz
"Apakah yang paling indah?” jawabnya Thales “alam semesta”.
Karena alam semesta ini adalah karya Tuhan. Itu satu kalimat yang luar biasa. Jadi, alam semesta ini karya Tuhan dan Pasti indah. Maka jangan berani-berani kita menyebut ciptaannya tuhan (allah) itu sebagai tidak indah. Mungkin standar keindahan kita saja yang berbeda. Jadi kenapa alam semesta ini pasti indah? Jawabannya Karya tuhan. Dan Dunia ini sudah pas persis luar biasa untuk ditinggali manusia. Jadi kalau ada yang tanya apa yang paling indah? Yaitu segala hal yang diciptakan oleh allah swt itu indah, kalau ada kerusakan dan kekacauan biasanya itu karya kita sendiri.
Kemudian, “apa yang paling kuat?’’jawab Thales Necessity (takdir). Karena Takdir itu akan selalu menang diatas segala sesuatu. Kita kan sering kalau sudah melakukan apa saja terus tahu-tahu sukses, tahu-tahu berhasil? yaa itu tidak apa-apa, memang sudah takdir. Jadi, Takdir itu selalu menang, tidak mungkin tidak. Berati apa? dia paling kuat. Jadi apa yang paling indah? Alam semesta. Apa yang paling kuat ? takdir.
Kemudian, “apa yang paling sulit?” mengenali diri. Ini yang paling tiap hari kita tekan-tekankan ternyata paling sulit itu mengenali diri. Kita itu biasanya memahami diri kita terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kita terlalu percaya diri atau terlalu rendah diri. Memahami dirimu, menilai hakikat dirimu. Sebenarnya kamu bisa atau sebenarnya kamu tidak bisa, susah sekali mengukur ini. to know one’s self” apalagi memahami orang lain. jadi memahami diri saja sudah begitu susah, apalagi memahami orang lain mestinya dua kali lipat susahnya. Cuma, kita terbiasa lebih asik memahami orang lain.
Kemudian, “apa yang paling mudah?” memberi nasihat. Bertutur-tutur itu paling gampang, jadi menasihati orang lian itu paling enak memang. Begitu kita menasehati kan kita merasa besar, merasa superior, merasa penting dan merasa gampang. Jadi kalau ingin melakukan hal yang mudah itu memberi nasihat. Mendengarkan nasihat itu susah, tapi memberi nasihat itu gampang.
“Bagaimana kita bisa hidup dengan baik?” jawabannya, jangan lakukan sesuatu yang itu kalau dilakukan orang lain, dia itu akan kita cela. Kalau ada orang copet, kita marahi dan cela. Ya jangan nyopet. Kalau ada orang yang maki-maki kita dan tidak suka, ya jangan maki-maki. Rumusnya seperti itu, kata Thales.
Selanjutnya “apa kunci kebagaiaan?” jawab Thales : badan yang sehat dan jiwa yang stabil. Artinya ketika kamu merasa sehat lahir dan batin, berati itulah kunci bahagia. Jadi apa yang membuat bahagia? Lahir sehat, batin sehat. Dua-duanya penting, yang mementingkan batin saja tapi lahirnya sakit juga tidak akan bahagia. Batinmu tentram, puisi tentang cinta tidak ada artinya semua ketika fisikmu tidak sehat. Begitupun sebaliknya, kalau jiwamu juga sedang guncang dan fisikmu sehat, hal-hal lahir yang bagus juga tidak ada artinya.
Komentar
Posting Komentar